Puluhan wisatawan mancanegara (wisman) dari berbagai negara mengunjungi Masjid Agung Sunan Ampel Surabaya selama Ramadhan 1430 Hijriah.
"Biasanya hanya dua-tiga wisman yang datang setiap hari, tapi selama ramadhan meningkat hingga puluhan orang asing setiap hari," kata juru kunci Masjid Ampel Surabaya, H. Abdul Hamid, di Surabaya, Rabu (26/8).
Ia mengatakan, wisman yang datang berasal dari China, Prancis, Belanda, Italia, Malaysia, Saudi Arabia, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina, Jerman, Yunani, Selandia Baru, dan sebagainya. "Kemarin (25/8), ada wisatawan dari Korea dan Jepang yang datang," katanya, didampingi rekannya H. Abdul Choliq dan H. Faruq.
Menurut dia, wisatawan asing itu umumnya melihat bentuk bangunan masjid Ampel yang dibangun sejak tahun 1421 M itu, kemudian mereka juga berziarah ke makam Sunan Ampel.
"Mereka senang melihat banyaknya masyarakat yang berkunjung ke Masjid Ampel, karena hal serupa tidak ada di negaranya, karena itu Masjid Ampel masuk dalam agenda kunjungan wisata internasional," katanya menjelaskan.
Ditanya tentang masyarakat yang berkunjung ke Masjid Ampel selama ramadhan, ia mengatakan, jumlahnya meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa yang rata-rata mencapai 2.000 orang.
"Pengunjung akan semakin banyak pada saat ’maleman’ (malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 ramadhan) dengan jumlah di atas 10 ribu orang, bahkan dapat mencapai 20 ribu orang," ujarnya mengungkapkan.
Selain ramadhan, masyarakat yang berkunjung ke Masjid Ampel dan berziarah ke makam Sunan Ampel biasanya nisbi banyak pada setiap Kamis malam Jumat Legi.
"Jumlahnya akan mendekati puasa bila ada haul (peringatan wafat tahunan) Sunan Ampel pada setiap 10 hari menjelang ramadhan selama tiga hari yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu," katanya.
Ia menambahkan, acara haul Sunan Ampel antara lain pengajian, tahlil, khataman Al Quran, khitanan massal, arak-arakan warga Ampel dari Kampung Margi ke masjid, dan hadrah.
"Biasanya hanya dua-tiga wisman yang datang setiap hari, tapi selama ramadhan meningkat hingga puluhan orang asing setiap hari," kata juru kunci Masjid Ampel Surabaya, H. Abdul Hamid, di Surabaya, Rabu (26/8).
Ia mengatakan, wisman yang datang berasal dari China, Prancis, Belanda, Italia, Malaysia, Saudi Arabia, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina, Jerman, Yunani, Selandia Baru, dan sebagainya. "Kemarin (25/8), ada wisatawan dari Korea dan Jepang yang datang," katanya, didampingi rekannya H. Abdul Choliq dan H. Faruq.
Menurut dia, wisatawan asing itu umumnya melihat bentuk bangunan masjid Ampel yang dibangun sejak tahun 1421 M itu, kemudian mereka juga berziarah ke makam Sunan Ampel.
"Mereka senang melihat banyaknya masyarakat yang berkunjung ke Masjid Ampel, karena hal serupa tidak ada di negaranya, karena itu Masjid Ampel masuk dalam agenda kunjungan wisata internasional," katanya menjelaskan.
Ditanya tentang masyarakat yang berkunjung ke Masjid Ampel selama ramadhan, ia mengatakan, jumlahnya meningkat dua kali lipat dibanding hari biasa yang rata-rata mencapai 2.000 orang.
"Pengunjung akan semakin banyak pada saat ’maleman’ (malam tanggal 21, 23, 25, 27, 29 ramadhan) dengan jumlah di atas 10 ribu orang, bahkan dapat mencapai 20 ribu orang," ujarnya mengungkapkan.
Selain ramadhan, masyarakat yang berkunjung ke Masjid Ampel dan berziarah ke makam Sunan Ampel biasanya nisbi banyak pada setiap Kamis malam Jumat Legi.
"Jumlahnya akan mendekati puasa bila ada haul (peringatan wafat tahunan) Sunan Ampel pada setiap 10 hari menjelang ramadhan selama tiga hari yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu," katanya.
Ia menambahkan, acara haul Sunan Ampel antara lain pengajian, tahlil, khataman Al Quran, khitanan massal, arak-arakan warga Ampel dari Kampung Margi ke masjid, dan hadrah.
0 komentar :
Posting Komentar