Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Departemen Perdagangan, Hesti Indah Kresnarini mengatakan akan mengajak para pengusaha building material Indonesia untuk dapat memanfaatkan peluang di sektor konstruksi di Arab Saudi.
“Untuk memanfaatkan peluang tersebut, BPEN akan mengkoordinir para pengsuaha bulding material untuk mengikuti pameran khusus produk bulding material di Riyadh,” terang Hesti di Jakarta, Senin (28/9).
Dikatakan, pameran ini diharapkan dapat menjadi etalase produk building material dari para pengusaha Indonesia dan dapat menembus pasar Arab Saudi khususnya, serta Afrika dan Timur Tengah pada umumnya.
Masih dijelaskan Kepala BPEN, pameran yang akan dikoordinir oleh BPEN adalah Saudi Build 2009 The 21th International Construction Technology and Building Material Exhibition yang akan dilaksanakan pada 4-7 Oktober 2009 di Riyadh International Exhibitional Center, Riyadh, Arab Saudi.
Pameran ini merupakan salah satu pameran building material terbesar di Arab Saudi yang dikunjungi oleh lebih dari 14 ribu buyer potensial. “Mengingat ini adalah partisipasi pertama Indonesia pada Pameran Saudi Build 2009, maka BPEN akan menyewa lahan seluas 144 m2 pada pameran ini. Ini dilakukan sebagai market test untuk produk building material Indonesia,” kata Hesti.
Pada kesempatan pertama ini, disebutkan pula bahwa akan diikuti oleh delapan pengusaha building material Indonesia. Antara lain, UD Hasil Saw Mill (wooden doors), PT Mulia Keramik Indahraya (wall and flooring tile), PT Interlink Nusa Niaga (walling and flooring marbel, bathroom amenity), PT Indotama Omicron Kahar (plywood, blockboard), PT Karya Cipta Unggul Nusantara (timber and wooden doors, housing furniture), PT Tulus Tritunggal (engineering door, rattan furniture), PT Diana Furniture (wooden door and furniture), dan PT. Tierra Hejo (keramik).
Selain itu turut serta dari Departemen Pekerjaan Umum selaku pembina teknis jasa konstruksi di Indonesia, guna menjajaki peluang pasar bagi perusahaan-perusahaan jasa konstruksi di Indonesia.
Diharapkan dari kegiatan ini dapat memberi kontribusi bagi peningkatan ekspor Indonesia, sekaligus dapat meningkatkan skala ekonomi perusahaan industri khususnya yang bergerak di bidang building material yang muaranya dapat meningatkan pendapatan masyarakat. “Di samping itu, kita juga bisa membuktikan kepada dunia bahwa kita tidak hanya bisa mengekspor TKI ke Arab Saudi,” tukas Hesti.
“Untuk memanfaatkan peluang tersebut, BPEN akan mengkoordinir para pengsuaha bulding material untuk mengikuti pameran khusus produk bulding material di Riyadh,” terang Hesti di Jakarta, Senin (28/9).
Dikatakan, pameran ini diharapkan dapat menjadi etalase produk building material dari para pengusaha Indonesia dan dapat menembus pasar Arab Saudi khususnya, serta Afrika dan Timur Tengah pada umumnya.
Masih dijelaskan Kepala BPEN, pameran yang akan dikoordinir oleh BPEN adalah Saudi Build 2009 The 21th International Construction Technology and Building Material Exhibition yang akan dilaksanakan pada 4-7 Oktober 2009 di Riyadh International Exhibitional Center, Riyadh, Arab Saudi.
Pameran ini merupakan salah satu pameran building material terbesar di Arab Saudi yang dikunjungi oleh lebih dari 14 ribu buyer potensial. “Mengingat ini adalah partisipasi pertama Indonesia pada Pameran Saudi Build 2009, maka BPEN akan menyewa lahan seluas 144 m2 pada pameran ini. Ini dilakukan sebagai market test untuk produk building material Indonesia,” kata Hesti.
Pada kesempatan pertama ini, disebutkan pula bahwa akan diikuti oleh delapan pengusaha building material Indonesia. Antara lain, UD Hasil Saw Mill (wooden doors), PT Mulia Keramik Indahraya (wall and flooring tile), PT Interlink Nusa Niaga (walling and flooring marbel, bathroom amenity), PT Indotama Omicron Kahar (plywood, blockboard), PT Karya Cipta Unggul Nusantara (timber and wooden doors, housing furniture), PT Tulus Tritunggal (engineering door, rattan furniture), PT Diana Furniture (wooden door and furniture), dan PT. Tierra Hejo (keramik).
Selain itu turut serta dari Departemen Pekerjaan Umum selaku pembina teknis jasa konstruksi di Indonesia, guna menjajaki peluang pasar bagi perusahaan-perusahaan jasa konstruksi di Indonesia.
Diharapkan dari kegiatan ini dapat memberi kontribusi bagi peningkatan ekspor Indonesia, sekaligus dapat meningkatkan skala ekonomi perusahaan industri khususnya yang bergerak di bidang building material yang muaranya dapat meningatkan pendapatan masyarakat. “Di samping itu, kita juga bisa membuktikan kepada dunia bahwa kita tidak hanya bisa mengekspor TKI ke Arab Saudi,” tukas Hesti.
0 komentar :
Posting Komentar