Kehadiran mobil-mobil karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membuat produsen mobil di Indonesia makin kebakaran jenggot. Siswa-siswi SMK siap memproduksi masal mobil dengan merek Esemka dan dijual untuk umum. UNTUK tahap awal, ada dua model yang akan dijual ke pasar, yakni Sport Utility vehicle (SUV) bernama Rajawali dan double cabin bernama Digdaya. Keduanya akan dilepas dengan harga menggiurkan.
"Harga-kami kompetitif, untuk Rajawali tidak akan sampai Rp 180 juta. Untuk Digdaya, harganya tidak akan sampai Rp 150 juta," ujar Corporate Secretary PT Autocar Industri Komponen (AIK) Oki Sanyoto saat acara Lomba Kompetisi Siswa SMK di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, baru-baru ini.
Tak hanya dari segi harga, fitur interior yang ditawarkan mobil ini tak kalah dengan mobil-mobil produsen Jepang, Amerika Serikat (AS), maupun Eropa. Digdaya dan Rajawali dilengkapi air conditioner (AC), powerwindows, central / fc, serta audio system CD PI AIK adalah perusa..aan yang membantu para siswa SMK mengembangkan kedua mobil karya mereka ini. Sementara untuk-Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)-nya, penjualan dan distribusi Esemka akan dikendalikan PT Solo Manufaktur Kreasi. Rencananya, kedua mobil ini akan dilepas ke pasar otomotif Indonesia pada 17 Agustus 2010.
"Produk riil diluncurkan dan dijual pada perayaan hari kemerdekaan. Sudah bisa inden nantinya," tambah Chief Executive Officer (CEO) PT AIK Ricky Tampinongkol. Ricky menyebutkan, hampir 80 persen komponen mobil dirakit dan diproduksi di dalam negeri, terutama mesinnya. Perakitan mobilnya melibatkan 12 SMK jurusan otomotif. Di antaranya SMKN 1 Singosari, Ka-bupaten Malang, Jawa Timur. SMK Warga Surakarta, Jawa Tengah, SMKN 5 Surakarta dan SMK Muhammadiyah 2 Boro-budur Magelang, Jawa Tengah. "Pada peluncurannya nanti, kami menargetkan 200-250 transaksi. Mesin mobil berkapasitas 1.800 cc, 2.000 cc, dan 2.400 cc. Kami juga beharap SMK bisa tumbuh, diiringi tumbuhnya produksi mobil ini," kata Ricky optimis.
"Harga-kami kompetitif, untuk Rajawali tidak akan sampai Rp 180 juta. Untuk Digdaya, harganya tidak akan sampai Rp 150 juta," ujar Corporate Secretary PT Autocar Industri Komponen (AIK) Oki Sanyoto saat acara Lomba Kompetisi Siswa SMK di Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, baru-baru ini.
Tak hanya dari segi harga, fitur interior yang ditawarkan mobil ini tak kalah dengan mobil-mobil produsen Jepang, Amerika Serikat (AS), maupun Eropa. Digdaya dan Rajawali dilengkapi air conditioner (AC), powerwindows, central / fc, serta audio system CD PI AIK adalah perusa..aan yang membantu para siswa SMK mengembangkan kedua mobil karya mereka ini. Sementara untuk-Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM)-nya, penjualan dan distribusi Esemka akan dikendalikan PT Solo Manufaktur Kreasi. Rencananya, kedua mobil ini akan dilepas ke pasar otomotif Indonesia pada 17 Agustus 2010.
"Produk riil diluncurkan dan dijual pada perayaan hari kemerdekaan. Sudah bisa inden nantinya," tambah Chief Executive Officer (CEO) PT AIK Ricky Tampinongkol. Ricky menyebutkan, hampir 80 persen komponen mobil dirakit dan diproduksi di dalam negeri, terutama mesinnya. Perakitan mobilnya melibatkan 12 SMK jurusan otomotif. Di antaranya SMKN 1 Singosari, Ka-bupaten Malang, Jawa Timur. SMK Warga Surakarta, Jawa Tengah, SMKN 5 Surakarta dan SMK Muhammadiyah 2 Boro-budur Magelang, Jawa Tengah. "Pada peluncurannya nanti, kami menargetkan 200-250 transaksi. Mesin mobil berkapasitas 1.800 cc, 2.000 cc, dan 2.400 cc. Kami juga beharap SMK bisa tumbuh, diiringi tumbuhnya produksi mobil ini," kata Ricky optimis.
0 komentar :
Posting Komentar