
Tidak hanya itu, Hamzah Fansuri juga dikejar-kejar sebagai buronan istana, dan banyak pengikutnya yang dibunuh. Nama Hamzah Fansuri muncul ke permukaan oleh murid-muridnya yang setia melalui upaya penyalinan karya-karyanya yang berhasil diselamatkan dari tragedi pembakaran.
Pertanyaan yang muncul kepada kita setelah tiga abad kematiannya adalah: “Benarkah ajaran tasawuf Hamzah Fansuri itu sesat? Tidakkah apa yang ia alami sama dengan apa yang dialami Al-Hallaj yang hukuman matinya lebih merupakan peristiwa politik?”
0 komentar :
Posting Komentar