BARUSNews | Dalam survey yang dilakukan pada tanggal 25 Desember 2017 hingga 19 Januari 2018 oleh Survey NTB Indonesia terkait pelaksanaan Pilkada Nusa Tenggara Barat, pasangan TGH Ahyar Abduh – H. Mori Hanafi mendapat suara terbanyak. Sementara pasangan Zulkieflimansyah – Siti Rohmi Jalillah unggul di publikasi.
Survey yang dilakukan di wilayah Nusa Tenggara Barat ini mengambil 880 orang sebagai responden dengan margin of error ± 2,71%, pada tingkat kepercayaan 96%.
Survey ini dilaksanakan guna mengetahui peta sebaran dukungan dan profil para calon gubernur dan wakil gurbernur 2018 di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam pelaksaanaannya, survey ini memantau sejauh mana tingkat keberhasilan promosi, sosialisasi serta kampanye melalui media cetak, media online dan sebagainya. Selain itu, survey ini juga memantau sejauh mana isu-isu di masyarakat dapat mempengaruhi pilihan warga Nusa Tenggara Barat dalam Pilkada Juni mendatang.
Survey yang dirilis pada Selasa (23/1) di Kota Mataram ini memilih pasangan Ahyar Abduh dan Mori Hanafi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernuru Nusa Tenggara Barat. Pasangan ini mendapat 26,1% dari keseluruhan responden, diikuti pasangan Suhaili-Amin diurutan kedua dengan jumlah suara 24,8%, kemudian pasangan Ali-Sakti dengan jumlah suara 21,2%, dan 11,6% memilih Zul-Rohmi, serta 16,3% lainnya tidak tahu.
Selain itu, dalam survey tersebut juga menyebutkan bahwa faktor suku, agama, dan geolokasi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam memilih pemimpin di masa mendatang. Hal ini terbukti dengan 78,8% mengatakan faktor tersebut penting, 11,9% mengatakan tidak penting, dan 9,3% mengatakan tidak tahu.
Jika dalam survey tersebut pasangan Ahyar-Mori adalah pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Pilkada mendatang, maka pasangan Zul-Rohmi terpilih sebaga kandidat paling sering dilihat dalam media (koran, baliho, dan iklan TV). Hal ini terbukti dengan hasil 40,2% responden mengatakan sering melihat Zul-Rohmi, 34,1% sering melihat Ali-Sakti, 13,0% sering melihat Ahyar-Mori, dan 12,7% sering melihat Suhaili-Amin. (sumber)
Survey yang dilakukan di wilayah Nusa Tenggara Barat ini mengambil 880 orang sebagai responden dengan margin of error ± 2,71%, pada tingkat kepercayaan 96%.
Survey ini dilaksanakan guna mengetahui peta sebaran dukungan dan profil para calon gubernur dan wakil gurbernur 2018 di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dalam pelaksaanaannya, survey ini memantau sejauh mana tingkat keberhasilan promosi, sosialisasi serta kampanye melalui media cetak, media online dan sebagainya. Selain itu, survey ini juga memantau sejauh mana isu-isu di masyarakat dapat mempengaruhi pilihan warga Nusa Tenggara Barat dalam Pilkada Juni mendatang.
Survey yang dirilis pada Selasa (23/1) di Kota Mataram ini memilih pasangan Ahyar Abduh dan Mori Hanafi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernuru Nusa Tenggara Barat. Pasangan ini mendapat 26,1% dari keseluruhan responden, diikuti pasangan Suhaili-Amin diurutan kedua dengan jumlah suara 24,8%, kemudian pasangan Ali-Sakti dengan jumlah suara 21,2%, dan 11,6% memilih Zul-Rohmi, serta 16,3% lainnya tidak tahu.
Selain itu, dalam survey tersebut juga menyebutkan bahwa faktor suku, agama, dan geolokasi sangat berperan penting bagi masyarakat dalam memilih pemimpin di masa mendatang. Hal ini terbukti dengan 78,8% mengatakan faktor tersebut penting, 11,9% mengatakan tidak penting, dan 9,3% mengatakan tidak tahu.
Jika dalam survey tersebut pasangan Ahyar-Mori adalah pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Pilkada mendatang, maka pasangan Zul-Rohmi terpilih sebaga kandidat paling sering dilihat dalam media (koran, baliho, dan iklan TV). Hal ini terbukti dengan hasil 40,2% responden mengatakan sering melihat Zul-Rohmi, 34,1% sering melihat Ali-Sakti, 13,0% sering melihat Ahyar-Mori, dan 12,7% sering melihat Suhaili-Amin. (sumber)
0 komentar :
Posting Komentar