BARUSNews | Survei Pilgub Jatim 2018 yang dilakukan Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) kembali menempatkan Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak sebagai pemenang.
Hal itu ditandai dengan tingkat keterpilihan yang dimiliki pasangan calon yang diusung partai Demokrat, Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, PAN.
Peneliti SMRC, Sirajuddin Abbas mengatakan, elektabilitas Khofifah - Emil sebanyak 48,5 persen. Sedangkan saingannya, Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno hanya 40,8 persen.
"Yang tidak tahu ada 10,7 persen,” kata Sirajuddin di Kantor SMRC, Menteng, Jakarta, Jumat (22/6).
Sirajuddin mengatakan, responden memilih Khofifah lantaran dinilai lebih perhatian kepada rakyat selama ini. Namun, yang memilih Saifullah Yusuf menilai yang bersangkutan lebih berpengalaman.
“Jadi yang lebih unggul Khofifah, misalnya orangnya perhatian kepada rakyat mendapatkan angka 17 persen. Gus Ipul unggul di pengalaman, di pemerintahan dengan mendapatkan angka 25 persen,” katanya.
Sirajuddin menambahkan, responden yang mendukung Khofifah-Emil Dardak kemungkinan kecil akan mengubah pilihannya (42 persen). Sementara responden yang mengaku sangat kecil kemungkinannya beralih sebanyak 27 persen.
“Sebanyak 22 persen responden mengatakan, cukup besar mengubah pilihannya di Pilgub Jawa Timur. Kemudian responden yang sangat besar kemungkinannya mengubah pilihannya ada 7 persen. Sementara tidak menjawab satu persen,” ungkapnya.
Menurut Sirajuddin, responden pendukung Khofifah-Emil sangat kuat ketimbang Saifullah Yusuf-Puti Guntur. Sehingga, perkiraan kuat di Pilgub Jatim, Khofifah-Emil Dardak akan menjadi pemenang.
“Khofifah-Emil pendukung kuatnya sebesar 72 persen. Sedangkan Saifullah Yusuf-Puti Guntur 65 persen,” katanya.
Dari segi popularitas, mantan Menteri Sosial (Mensos) itu juga lebih unggul dari Saifullah Yusuf. Pasalnya Khofifah mendapatkan angka dari responden sebesar 90 persen. Sedangkan Saifullah Yusuf 87 persen.
Sekadar informasi survei SMRC ini dilakukan 21-29 Mei 2018 di Provinsi Jawa Timur. Responden adalah orang yang sudah berumur 17 tahun.
Survei melibatkan 820 sampel responden yang diambil dengan metode multistage random sampling. Responden terpilih kemudian diwawancarai dengan cara tatap muka.
Survei ini memiliki margin of error sebesar lebih kurang 3,5 persen. (sumber)
Hal itu ditandai dengan tingkat keterpilihan yang dimiliki pasangan calon yang diusung partai Demokrat, Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, PAN.
Peneliti SMRC, Sirajuddin Abbas mengatakan, elektabilitas Khofifah - Emil sebanyak 48,5 persen. Sedangkan saingannya, Saifullah Yusuf - Puti Guntur Soekarno hanya 40,8 persen.
"Yang tidak tahu ada 10,7 persen,” kata Sirajuddin di Kantor SMRC, Menteng, Jakarta, Jumat (22/6).
Sirajuddin mengatakan, responden memilih Khofifah lantaran dinilai lebih perhatian kepada rakyat selama ini. Namun, yang memilih Saifullah Yusuf menilai yang bersangkutan lebih berpengalaman.
“Jadi yang lebih unggul Khofifah, misalnya orangnya perhatian kepada rakyat mendapatkan angka 17 persen. Gus Ipul unggul di pengalaman, di pemerintahan dengan mendapatkan angka 25 persen,” katanya.
Sirajuddin menambahkan, responden yang mendukung Khofifah-Emil Dardak kemungkinan kecil akan mengubah pilihannya (42 persen). Sementara responden yang mengaku sangat kecil kemungkinannya beralih sebanyak 27 persen.
“Sebanyak 22 persen responden mengatakan, cukup besar mengubah pilihannya di Pilgub Jawa Timur. Kemudian responden yang sangat besar kemungkinannya mengubah pilihannya ada 7 persen. Sementara tidak menjawab satu persen,” ungkapnya.
Menurut Sirajuddin, responden pendukung Khofifah-Emil sangat kuat ketimbang Saifullah Yusuf-Puti Guntur. Sehingga, perkiraan kuat di Pilgub Jatim, Khofifah-Emil Dardak akan menjadi pemenang.
“Khofifah-Emil pendukung kuatnya sebesar 72 persen. Sedangkan Saifullah Yusuf-Puti Guntur 65 persen,” katanya.
Dari segi popularitas, mantan Menteri Sosial (Mensos) itu juga lebih unggul dari Saifullah Yusuf. Pasalnya Khofifah mendapatkan angka dari responden sebesar 90 persen. Sedangkan Saifullah Yusuf 87 persen.
Sekadar informasi survei SMRC ini dilakukan 21-29 Mei 2018 di Provinsi Jawa Timur. Responden adalah orang yang sudah berumur 17 tahun.
Survei melibatkan 820 sampel responden yang diambil dengan metode multistage random sampling. Responden terpilih kemudian diwawancarai dengan cara tatap muka.
Survei ini memiliki margin of error sebesar lebih kurang 3,5 persen. (sumber)
0 komentar :
Posting Komentar