'Air Kebajikan' dari Barus

ilustrasi
BARUSNews | Sauli Simatupang bergegas mengambil parang pendeknya ketika kami minta tolong ditunjukkan pohon kapur barus. Dari jalan raya yang menghubungkan Barus, Tapanuli Tengah, dengan Pakkat, Humbang Hasundutan, ia menuntun kami turun ke lembah. Mendapati sebuah pondok kecil sekitar 100 meter dari jalan raya, pria berusia sekitar 40 tahun itu meminta semua alas kaki dilepas. "Kita naik ke atas," katanya. Tak terbayang bagi kami seperti apa perjalanan naik itu.

Setelah menyeberangi sebuah kali kecil berair jernih yang disebutnya Sungai Simarapak, barulah kami temui jalan setapak kecil yang becek dan licin. Hujan memang jadi tamu tetap setiap sore kawasan hutan milik negara yang terletak di Bukit Simarapak itu. Hutan yang kami masuki berada di Desa Bonandolo, Kecamatan Andam Dewi. Kira-kira 20 kilometer perjalanan dari Kota Barus. Letaknya tak begitu jauh dari gerbang yang membatasi Kabupaten Tapanuli Tengah dengan Humbang Hasundutan.

Di ujung jalan yang masih rata, Sauli berhenti sejenak. Ia memotongkan batang pohon kecil yang kuat buat kami untuk dijadikan tongkat. Ternyata jalan naik ke atas begitu menantang. Kemiringannya yang mencapai 60 derajat sangat menyulitkan. Untungnya tongkat kayu yang diberikan Sauli cukup membantu. Sesekali akar pohon yang menjuntai jadi penolong ketika kaki terpeleset akibat menginjak tanah yang licin. (baca selengkapnya)
Share on Google Plus

About Redaksi

Kota Barus adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota kecamatan ini berada di kelurahan Padang Masiang. Kota Barus sebagai kota Emporium dan pusat peradaban pada abad 1 – 17 M, dan disebut juga dengan nama lain, yaitu Fansur.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :