BARUSNews | Kementerian Agama Wilayah Provinsi Bengkulu meminta calon jamaah haji dari daerah itu, terutama perempuan, agar tidak membawa perhiasan ke tanah suci Mekkah saat menyelenggarakan haji.
"Kami tidak ingin kejadian seperti pemberangkatan haji tahun-tahun sebelumnya, ada yang membawa perhiasan ke Mekkah, dan sampai di sana hilang, jemaah yang kehilangan perhiasan sibuk dan panik mencari," kata Kepala Bagian Humas Kanwil Kemenag Bengkulu, Nopian Gustari, di Bengkulu, Sabtu.
Dia mengatakan, berhaji hakikatnya merupakan salah satu ibadah yang mengharapkan ridha Allah agar dikaruniai menjadi haji mabrur.
"Jadi bukan untuk membanggakan perhiasan, bukan untuk bermewah-mewahan, oleh karena itu, jemaah haji dari Bengkulu kami minta untuk tidak membawa perhiasan," dia menegaskan.
Selain itu, dia juga meminta jemaah melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan tata tertib dan khusyuk, serta tidak terpisah dari kelompok.
"Berhaji itu melaksanakan ibadah, bukan untuk 'tour' atau wisata belanja, jadi cobalah untuk khusyuk, ikuti tim pendamping, jangan terpisah apalagi pergi sendirian, biasanya jemaah tersesat hanya karena berbelanja. Mari maknai hakikat haji yang sebenarnya," ucapnya.
Calon jemaah haji dari Provinsi Bengkulu juga diminta untuk disiplin waktu kedatangan ke asrama karantina dan selanjutnya diberangkatkan.
"Kita tidak ingin seperti tahun yang lalu, masih ada yang hajatan sebelum hari keberangkatan, sehingga mereka telat masuk ke asrama untuk karantina sebelum diberangkatkan," katanya.
Kemenag Bengkulu selaku penyelenggara haji di daerah itu, menurut dia, tidak bisa mengakomodasi kejadian serupa karena waktu karantina di asrama haji Bengkulu singkat.
"Siapa yang terlambat karantina bisa dipastikan batal diberangkatkan, karena kita merupakan embarkasi antara. Kita sejatinya tergabung di embarkasi padang," kata dia.
Untuk kelompok terbang (kloter) pertama Bengkulu, tergabung dalam kloter empat Sumatera Barat, dan akan diberangkatkan pada 4 September 2014.
Sementara itu, kloter lima berangkat 5 September sedangkan kloter enam diberangkatkan pada 6 September. (antara)
"Kami tidak ingin kejadian seperti pemberangkatan haji tahun-tahun sebelumnya, ada yang membawa perhiasan ke Mekkah, dan sampai di sana hilang, jemaah yang kehilangan perhiasan sibuk dan panik mencari," kata Kepala Bagian Humas Kanwil Kemenag Bengkulu, Nopian Gustari, di Bengkulu, Sabtu.
Dia mengatakan, berhaji hakikatnya merupakan salah satu ibadah yang mengharapkan ridha Allah agar dikaruniai menjadi haji mabrur.
"Jadi bukan untuk membanggakan perhiasan, bukan untuk bermewah-mewahan, oleh karena itu, jemaah haji dari Bengkulu kami minta untuk tidak membawa perhiasan," dia menegaskan.
Selain itu, dia juga meminta jemaah melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan tata tertib dan khusyuk, serta tidak terpisah dari kelompok.
"Berhaji itu melaksanakan ibadah, bukan untuk 'tour' atau wisata belanja, jadi cobalah untuk khusyuk, ikuti tim pendamping, jangan terpisah apalagi pergi sendirian, biasanya jemaah tersesat hanya karena berbelanja. Mari maknai hakikat haji yang sebenarnya," ucapnya.
Calon jemaah haji dari Provinsi Bengkulu juga diminta untuk disiplin waktu kedatangan ke asrama karantina dan selanjutnya diberangkatkan.
"Kita tidak ingin seperti tahun yang lalu, masih ada yang hajatan sebelum hari keberangkatan, sehingga mereka telat masuk ke asrama untuk karantina sebelum diberangkatkan," katanya.
Kemenag Bengkulu selaku penyelenggara haji di daerah itu, menurut dia, tidak bisa mengakomodasi kejadian serupa karena waktu karantina di asrama haji Bengkulu singkat.
"Siapa yang terlambat karantina bisa dipastikan batal diberangkatkan, karena kita merupakan embarkasi antara. Kita sejatinya tergabung di embarkasi padang," kata dia.
Untuk kelompok terbang (kloter) pertama Bengkulu, tergabung dalam kloter empat Sumatera Barat, dan akan diberangkatkan pada 4 September 2014.
Sementara itu, kloter lima berangkat 5 September sedangkan kloter enam diberangkatkan pada 6 September. (antara)
0 komentar :
Posting Komentar